Membangun Kembali Kepercayaan Konsumen pada Restoran di Era Pasca-COVID-19

04 Jul 2023

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi sektor ekonomi, khususnya sektor kuliner yang mengalami penurunan permintaan dan kepercayaan konsumen. Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terpaksa menutup atau mengurangi operasional restoran mereka akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah. Untuk bertahan dan bangkit kembali di era pasca-COVID-19, pelaku usaha kuliner perlu melakukan upaya dan strategi pemulihan pemasaran yang dapat menarik kembali minat dan loyalitas konsumen.

Salah satu cara untuk membangun kembali kepercayaan konsumen pada restoran adalah dengan memperhatikan kebersihan dan sanitasi. Restoran harus memastikan bahwa area makan, dapur, dan toilet selalu bersih dan steril. Selain itu, restoran juga harus memastikan bahwa meja dan kursi selalu dibersihkan dan disterilkan setelah digunakan oleh setiap pelanggan.

Selain itu, restoran juga harus memastikan bahwa stafnya selalu mengikuti protokol kebersihan dan sanitasi yang ketat. Staf harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah menyiapkan makanan atau minuman. Selain itu, staf juga harus menggunakan masker dan sarung tangan saat menyiapkan makanan atau minuman.

Restoran juga harus memperhatikan jarak sosial. Restoran harus memastikan bahwa meja dan kursi ditempatkan dengan jarak yang cukup antara satu sama lain untuk menghindari kerumunan. Selain itu, restoran juga harus mempertimbangkan untuk mengurangi kapasitas restoran untuk menghindari kerumunan.

Restoran juga harus mempertimbangkan untuk menyediakan opsi makanan dan minuman untuk dibawa pulang atau diantar. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus di restoran dan memberikan opsi yang lebih aman bagi konsumen yang masih merasa khawatir untuk makan di restoran.

Salah satu upaya yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengadaptasi digital marketing, yaitu pemasaran produk atau jasa melalui media digital seperti internet, media sosial, aplikasi belanja online, atau e-commerce. Dengan digital marketing, pelaku usaha kuliner dapat menjangkau konsumen secara lebih luas, efektif, dan efisien tanpa harus terbatas oleh ruang dan waktu. Selain itu, digital marketing juga dapat membantu pelaku usaha kuliner untuk meningkatkan brand awareness, reputasi, dan citra positif di mata konsumen.

Selain digital marketing, pelaku usaha kuliner juga perlu melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal produk, layanan, dan pengalaman konsumen. Misalnya, dengan menciptakan menu-menu baru yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen di masa pandemi, seperti makanan sehat, bergizi, dan higienis. Selain itu, pelaku usaha kuliner juga perlu memberikan layanan yang cepat, mudah, dan aman bagi konsumen, seperti layanan antar atau take away yang dapat mengurangi kontak fisik dan risiko penularan COVID-19. Selanjutnya, pelaku usaha kuliner juga perlu memberikan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan memuaskan, baik secara online maupun offline. Misalnya, dengan memberikan diskon, promo, atau reward bagi konsumen setia, atau dengan memberikan informasi yang transparan dan akurat tentang protokol kesehatan yang diterapkan di restoran.

Dengan melakukan upaya dan strategi pemulihan pemasaran tersebut, pelaku usaha kuliner diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan konsumen pada restoran di era pasca-COVID-19. Kepercayaan konsumen merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku pembelian dan loyalitas konsumen. Dengan meningkatkan kepercayaan konsumen, pelaku usaha kuliner dapat meningkatkan penjualan, omzet, dan keuntungan mereka di masa depan.

Back to list